Sembahyang atau ibadat yakni sebuah bentuk aktivitas keagamaan yg mencita-citakan terjalinnya jalinan dgn Tuhan, dewa, spirit atau spirit gaib yang dipuja, bersama melakukan kegiatan yg disengaja. Sembahyang mampu dilakukan dengan cara bersama-sama atau perseorangan. Dalam beberapa rutinitas Aqidah sembahyang mampu menyeret-nyeret nyanyian kasat mata himne, Gaya tari pembacaan surat aqidah bersama dinyanyikan atau disenandungkan, opini formal kredo, atau ucapan refleks permulaan orang yg berdoa.
Sangat sering sembahyang dibedakan dgn Tahlil doa lebih berkedudukan refleks dan pribadi, pula rata-rata tidak berkeadaan ritualistik. Biarpun begitu kepada hakikatnya aktivitas ini sama, adalah sebuah bentuk komunikasi sela jalma bersama Tuhannya.
Biasanya anutan memakai salah satu trick dalam melaksanakan upacara persembahyangannya. Beberapa keimanan meritualkan kegiatan ini dengan menerapkan bermacam aturan seperti Saat kaidah Cara dan seri sembahyang. Ada tambah yg menerapkan aturan ketat ucapan doa untuk orang sakit berkaitan apa saja yg harus disediakan, misalnya barang uang suap atau sesajen, serta kapan formalitas itu harus dilakukan. Sementara beberapa anggapan pikiran yang lain memandang berdoa atau bersembahyang mampu dilakukan kapan saja, oleh siapa-siapa saja.
Islam
Pada Orang-orang Islam, sembahyang diistilahkan sebagai salat. Dalam islam Sendiri salat merupakan ibadah yg paling utama di jarak banyak ibadah-ibadah lain yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW tatkala beliau mendakwahkan religi ini. Dan menjadi lokasi ke 2 berasal 5 (lima) pilar aliran islam yg utama atau yg disebut dengan rukun islam. Salat dikerjakan 5 kali/waktu setiap harinya, Adalah Pagi buta zuhur, ashar, maghrib dan isya.
Salat menurut bahasa yakni Tahlil dan salat didefinisikan oleh seputar Alim fiqh sebagai
Salat ([sαlat'] bahasa Arab: صلاة; transliterasi: á¹£alÄ t; wujud tak baku: salat, solat, sholat, shalat) mengangkat kepada ibadah pengikut keyakinan Islam. Untuk hukum Islam, praktik salat mesti pas dengan segala tips peraturan metode Nabi Muhammad yang merupakan sosok pengejawantah komando Allah.[1] Sidang muslim diperintahkan pada menerbitkan salat dikarenakan perlu Surah Al-'Ankabut sanggup mencegah perbuatan keji dan mungkar.
"...dirikanlah salat, sebenarnya salat itu menghalangi alamat (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar, dan sewajarnya mengingat Allah (salat) yakni lebih besar (keutamaannya awal ibadat-ibadat yang lain)."
322 Kata 148 Kata Diubah